Ternyata, kasus ini sudah terendus oleh selebriti sekaligus anggota DPR RI, Uya Kuya, sejak tahun lalu. Uya mengungkapkan bahwa dirinya sudah mencium adanya indikasi pemerasan yang berkedok review skincare sejak Oktober 2024. Hal ini disampaikan langsung oleh Uya melalui postingannya pada Rabu (5/3/2025).
"Justru di awal Oktober kemarin, saat saya dilantik, saya adalah orang yang pertama kali mengungkap dan mengangkat kasus skincare berbahaya," ujar Uya Kuya. Ia juga menambahkan bahwa sejak awal ia sudah mendengar dan melihat bukti terkait adanya pemerasan yang berhubungan dengan produk skincare.
Namun, ketika Uya Kuya berusaha mengungkapkan hal tersebut ke publik, ia mengaku justru diserang melalui media sosial dengan berbagai tuduhan negatif yang diarahkan kepadanya. "Saat saya mengungkap adanya dugaan pemerasan, mulailah mereka-mereka ini mem-framing saya dengan tuduhan macam-macam. Saya nggak peduli," tegasnya.
Uya Kuya mengungkapkan bahwa meskipun dirinya difitnah, ia tetap teguh untuk membela keadilan. "Selagi saya tegak lurus membela keadilan, saya tidak pernah takut. Saya nggak peduli sama image-image, yang penting yang saya jalankan memberantas kejahatan," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Uya juga mengungkapkan bahwa ia sempat difitnah dengan tuduhan yang sangat tidak berdasar, seperti klaim bahwa dirinya dibayar sejumlah 10 ribu USD. "Sampai saya difitnah katanya saya dibayar, berapa? 10 ribu USD, geli saya. Nah, justru saya balik nih, ada kan sekarang, dugaan oknum dokter yang meminta 2 juta SGD," ujarnya, sembari menyinggung rekaman CCTV Doktif yang bocor ke publik. Dalam rekaman tersebut, oknum dokter yang disebut-sebut dalam kasus ini diduga meminta uang dalam jumlah besar dengan iming-iming akan menyelesaikan masalah menggunakan kekuasaan.
Uya juga menyebutkan bahwa dalam rekaman tersebut, oknum yang diduga terlibat dalam pemerasan ini membawa-bawa pejabat serta mengaku bisa menyelesaikan kasus dengan melibatkan angkatan bersenjata dan polisi. "Membawa-bawa pejabat, dia bakal beresin semuanya, membawa-bawa angkatan, polisi, aduh. Rekaman itu ada satu jam. Pasti nanti akan terungkap. Justru, siapa yang meras tuh siapa? Jangan maling teriak maling, peres teriak peres!" tegur Uya, menegaskan bahwa pihak yang terlibat dalam pemerasan sejatinya adalah orang-orang yang telah berusaha menjatuhkannya.
Sebagai penutup, Uya Kuya berharap masyarakat bisa lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang tidak benar. Ia ingin masyarakat mengetahui bahwa dirinya tidak bersalah dan bahwa masih ada oknum-oknum lain yang terlibat dalam pemerasan yang belum ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia menegaskan bahwa ia akan terus berjuang untuk keadilan dan untuk membuka kasus ini hingga tuntas.
_____________