Pengamat Politik Citra Institute, Efriza memandang, seharusnya sekelas purnawirawan tidak mengikuti isu yang terkesan negatif pada pemerintahan sekarang ini.
"Purnawirawan TNI ini terbawa diskusi 'recehan' saat Pilpres ,yang semestinya bukan kelasnya para Purnawirawan TNI," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Dia menjelaskan, isu soal Gibran tidak layak menjadi wakil presiden dimainkan pihak-pihak yang berseberangan secara politik di Pilpres 2024.
Namun, ditegaskan Efriza, saat ini pemerintahan baru telah terbentuk setelah Pilpres 2024 dinyatakan sah pemenangnya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dimana, Prabowo Subianto yang berdampingan dengan Gibran meraih suara terbanyak.
"Sebenarnya urusan Gibran adalah ia tetap wakil presiden, yang lebih berperan dan bekerja tentu saja Prabowo sebagai Presiden," sambungnya.
Oleh karena itu, magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu memandang, Forum Purnawirawan TNI malah menimbulkan kesan tidak percaya pada Presiden Prabowo, apabila mengemukakan tuntutan pemakzulan Gibran.
"Karena misalnya ada isu Prabowo akan diganti oleh Gibran karena kesehatan Presiden dapat menurun, periode Prabowo memimpin hanya dua tahun saja. Nah, ini narasi-narasi yang memantul dalam usulan tentang mengganti Gibran," tuturnya.
"Jadi seolah-olah Forum Purnawirawan TNI ingin menyelamatkan negeri ini tetapi di sisi yang lain juga sekaligus meremehkan kesehatan Prabowo," demikian Efriza menambahkan.
Sumber: rmol
"Purnawirawan TNI ini terbawa diskusi 'recehan' saat Pilpres ,yang semestinya bukan kelasnya para Purnawirawan TNI," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Dia menjelaskan, isu soal Gibran tidak layak menjadi wakil presiden dimainkan pihak-pihak yang berseberangan secara politik di Pilpres 2024.
Namun, ditegaskan Efriza, saat ini pemerintahan baru telah terbentuk setelah Pilpres 2024 dinyatakan sah pemenangnya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dimana, Prabowo Subianto yang berdampingan dengan Gibran meraih suara terbanyak.
"Sebenarnya urusan Gibran adalah ia tetap wakil presiden, yang lebih berperan dan bekerja tentu saja Prabowo sebagai Presiden," sambungnya.
Oleh karena itu, magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu memandang, Forum Purnawirawan TNI malah menimbulkan kesan tidak percaya pada Presiden Prabowo, apabila mengemukakan tuntutan pemakzulan Gibran.
"Karena misalnya ada isu Prabowo akan diganti oleh Gibran karena kesehatan Presiden dapat menurun, periode Prabowo memimpin hanya dua tahun saja. Nah, ini narasi-narasi yang memantul dalam usulan tentang mengganti Gibran," tuturnya.
"Jadi seolah-olah Forum Purnawirawan TNI ingin menyelamatkan negeri ini tetapi di sisi yang lain juga sekaligus meremehkan kesehatan Prabowo," demikian Efriza menambahkan.
Sumber: rmol