140 Wisatawan Tertahan 2 Jam di Restoran Karena Belum Bayar Makanan
Ads
scroll to continue with content

Menu Atas

Header Menu

HEADLINES
.....

140 Wisatawan Tertahan 2 Jam di Restoran Karena Belum Bayar Makanan

Selasa, 18 November 2025

Ads

Gambar Berita

Rombongan wisata berjumlah 140 orang yang dipimpin seorang pemilik biro travel berinisial F sempat tertahan hingga dua jam di Kedai Thiwul Kukus, Playen, Gunungkidul, setelah muncul persoalan pembayaran makan siang. Menurut karyawan restoran, Harry, kejadian ini bermula dari reservasi yang dilakukan F pada Minggu, 2 November 2025, untuk rombongan warga Boyolali yang berwisata ke Bantul dan Gunungkidul. wisata Gunungkidul travel

Harry menjelaskan bahwa sehari sebelum kedatangan rombongan, ia telah meminta kepastian sekaligus down payment (DP), namun F meminta pembayaran dilakukan pada hari-H. Karena F sudah beberapa kali melakukan pemesanan tanpa kendala, pihak restoran mengizinkan. Ketika rombongan tiba dan menyantap hidangan, pelayanan berlangsung lancar tanpa masalah. Namun usai makan, saat Harry meminta pelunasan tagihan sebesar Rp3,5 juta, F justru mengaku belum mampu membayar. restoran kuliner Jawa

Karena tidak ada kepastian pembayaran, Harry memutuskan menahan seluruh rombongan yang sudah berada di dalam bus. F sempat menyerahkan gelang sebagai jaminan, namun setelah diperiksa di toko emas, perhiasan itu ternyata palsu. Situasi menjadi semakin pelik karena F terus meminta kesempatan, sementara panitia wisata yang ikut dalam rombongan mulai mempertanyakan alasan mereka tertahan begitu lama. perhiasan palsu penipuan

Pada pukul 15.00 WIB, barulah terbongkar fakta mengejutkan: F ternyata menggunakan nama biro wisata milik Harry, yaitu Gendhis Manis Wisata, untuk transaksi dengan panitia rombongan. Ia bahkan membuat sendiri bukti pembayaran palsu atas nama biro tersebut. Menyadari namanya dicatut, Harry menghubungi Polsek Playen untuk melakukan mediasi. Di hadapan polisi, F bersedia membuat surat pernyataan untuk menyelesaikan kewajiban kepada pihak restoran dan rombongan wisata. Sayangnya, hingga batas waktu yang disepakati, F tak kunjung menepati janji tersebut. mediasi Polsek Playen

Rombongan wisata kemudian membuat laporan ke Polsek Cepogo, Boyolali, sementara pihak keluarga F yang sempat meminta pengurangan tuntutan tidak memberikan tindak lanjut. Harry yang merasa nama baik biro wisatanya tercoreng akhirnya menelusuri rekam jejak F dan menemukan bahwa pelaku juga meminjam nama perusahaannya untuk kelompok wisata lain serta meninggalkan utang di sejumlah restoran. Ia menegaskan bahwa laporan yang ia buat bukan semata soal nominal, tetapi soal pencemaran nama baik yang berdampak langsung pada reputasinya. Boyolali pencemaran nama baik

_____________

Punya Kabar Menarik?

Bagikan di LiputanSembilan.com GRATIS! 🚀

Langsung tulis dan kirim tanpa login atau buat akun.


Apakah di sekitar kamu ada prestasi membanggakan, kisah inspiratif, atau acara penting yang jarang terliput media? Atau ingin mempromosikan produk dan jasa secara luas?


💡 LiputanSembilan.com membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengirimkan berita secara GRATIS!

✅ Berita tentang prestasi lokal, kisah unik, atau kejadian penting di komunitas Anda
✅ Promosi barang atau jasa untuk menjangkau lebih banyak orang

📢 Jangan lewatkan kesempatan ini! Kirim berita kamu sekarang dan jadilah bagian dari LiputanSembilan.com!


Kirim Berita