Mantan karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengungkap praktik perusahaan dalam menyembunyikan tenaga kerja asing (TKA) asal China ketika terjadi kunjungan atau inspeksi mendadak oleh pejabat pemerintah. Ia menyebut IMIP memiliki dua gerbang utama dengan jarak sekitar 500 meter. Begitu petugas atau pejabat melintas di gerbang pertama, sirine di dalam kawasan industri langsung dibunyikan sebagai tanda peringatan.
Menurut pria yang identitasnya dirahasiakan itu, perusahaan kemudian mengerahkan shuttle bus untuk memindahkan para TKA China ke area persembunyian yang berada di kawasan hutan. Di lokasi tersebut telah disiapkan bangunan menyerupai mes. "Ribuan TKA bisa digeser. Semua sudah punya aturannya sendiri," ujarnya dalam program *Rakyat Bersuara* berjudul "Ada Bandara 'Hantu', Tanpa Otoritas Negara?" di iNews, Selasa (2/12/2025).
Ia mengaku beberapa kali menyaksikan langsung proses tersebut ketika ada sidak dari pejabat, termasuk kedatangan Menteri Ketenagakerjaan saat itu, Hanif Dhakiri, dan anggota DPR Dede Yusuf. Menurutnya, kedua kunjungan itu tidak pernah menemukan jumlah TKA China yang berlebihan karena mereka sudah lebih dulu disembunyikan. "Kalau sekarang, saya melihat masih ada ribuan TKA China," ujarnya.
Sebelumnya, sosok tersebut juga membeberkan bahwa IMIP mengoperasikan bandara pribadi serta pelabuhan khusus tanpa kehadiran otoritas negara seperti Bea Cukai maupun Imigrasi. Ia menjelaskan banyak kontainer dari China masuk melalui pelabuhan privat itu, membawa beragam barang mulai dari peralatan pertukangan, suku cadang kendaraan, hingga alat berat. "Produk-produk UMKM China harus diakomodasi," katanya.
_____________
liputansembilan