Pemadaman listrik disebabkan oleh robohnya satu tiang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di kawasan Puncak Bukit Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin. Kejadian ini menyebabkan aliran listrik terputus total di wilayah Sungai Penuh dan Kerinci sejak pukul 01.00 WIB.
Situasi yang tidak terduga ini tentu memicu kekhawatiran, terutama bagi pelaku jasa yang bergantung pada listrik, termasuk studio foto yang biasanya ramai pada momen wisuda. Namun Wahyu Dwidi memilih langkah berbeda. Ia segera menyewa genset berkapasitas cukup besar agar dapat tetap beroperasi dan memberikan layanan terbaik kepada para lulusan dan keluarga mereka yang ingin mengabadikan momen spesial.
Studio foto wisuda milik Wahyu tampak tetap aktif di tengah suasana GOR yang sempat gelap. Aliran listrik dari genset memastikan peralatan kamera, printer, dan lampu studio dapat berjalan normal tanpa gangguan. Bahkan, antrian wisudawan yang ingin berfoto justru semakin panjang karena minimnya studio lain yang siap siaga.
"Saya tidak ingin mengecewakan para wisudawan. Ini adalah momen yang tak terulang. Makanya kami putuskan untuk sewa genset demi tetap bisa melayani," ujar Wahyu saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Kehadiran genset tidak hanya menyelamatkan operasional studionya, tetapi juga menjadi contoh wirausaha siap siaga dalam menghadapi tantangan. Bahkan beberapa pelaku usaha lainnya mulai mendatangi Wahyu untuk berkonsultasi dan berbagi listrik dari genset tersebut secara bergantian.
Pemadaman listrik sendiri belum bisa dipastikan kapan berakhir. Menurut PLN setempat, perbaikan sedang dilakukan oleh tim ULTG Bungo, namun durasi pekerjaan belum bisa dipastikan karena medan cukup sulit dan kondisi cuaca turut memengaruhi proses evakuasi dan perbaikan.
Sementara itu, suasana wisuda STIE SAK tetap berlangsung lancar. Para mahasiswa dan tamu undangan tampak antusias mengikuti jalannya prosesi, meskipun dengan keterbatasan pencahayaan di beberapa titik. Beberapa lampu darurat dan genset dari panitia juga membantu menghidupkan beberapa bagian gedung.
Kisah Wahyu Dwidi menjadi potret nyata bagaimana kreativitas dan ketangguhan bisa menjawab tantangan di saat genting. Tidak hanya sekadar bertahan, Wahyu berhasil menunjukkan bahwa pelayanan maksimal tetap bisa diberikan, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun.
"Saya percaya bahwa momen spesial harus diabadikan dengan baik. Kita tidak bisa menunggu listrik menyala baru mulai bekerja. Kita harus cari solusi," tutupnya sambil tersenyum, melayani wisudawan berikutnya.
_____________