Bambang Surojo, teman SMA Jokowi di SMA Negeri 6 Surakarta, menjadi saksi hidup yang cukup kaget saat pertama kalinya melihat sang presiden tersinggung. Bayangkan, lebih dari 40 tahun mengenal sosok Jokowi, baru kali ini ia melihat ekspresi kesal yang begitu nyata.
Marah Pertama Kali, Karena Ijazah
Menurut Bambang, Jokowi biasanya tetap tenang meskipun dihujat atau difitnah lawan politik. Tapi saat dituduh menggunakan ijazah palsu, ekspresi Jokowi berubah drastis. "Beliau bilang, 'Pernah enggak kalian lihat saya marah? Tapi ini sudah keterlaluan,'" ujar Bambang, mengulang pernyataan Jokowi saat mereka bertemu di kediaman sang presiden di Solo.
Momen itu menjadi pengalaman langka karena selama ini, Jokowi dikenal punya kontrol emosi luar biasa. Bahkan dalam situasi panas seperti debat politik atau saat dijadikan sasaran kritik tajam, ia tetap kalem.
Teman SMA Ungkap Sifat Asli Jokowi
Bambang juga mengenang masa-masa SMA mereka yang penuh canda. Jokowi muda dikenal kalem, enggak gampang marah, dan sangat santai. "Kami sering usil. Saya pernah ngepiting dia, teman lain menggelitik. Dia cuma senyum, enggak pernah bales," kenang Bambang sambil tertawa.
Sifat ini terbawa hingga dewasa. Makanya ketika muncul isu ijazah palsu dan Jokowi merasa perlu bersuara, semua teman lamanya sadar bahwa ini bukan isu biasa. Ini menyangkut harga diri seorang presiden dan alumnus sekolah negeri yang sah.
Alumni Siap Turun Tangan
Tudingan soal ijazah palsu ini bukan cuma menyentuh hati Jokowi, tapi juga mengguncang nama baik SMA Negeri 6 Surakarta, tempat Jokowi mengenyam pendidikan menengah atas. Karena itu, para alumni memutuskan untuk tidak tinggal diam.
Salah satu alumni, Sigit Haryanto, bahkan menyatakan bahwa mereka siap menggugat balik tuduhan tersebut. "Kalau ijazah Jokowi dianggap palsu, maka ijazah kami juga bisa dianggap palsu. Ini sudah merugikan nama sekolah kami," ujarnya tegas.
Para alumni merasa perlu mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan intervensi ke Pengadilan Negeri Surakarta untuk membela sekolah dan Jokowi.
Izin Sudah Didapat dari Jokowi
Sebelum melangkah lebih jauh, para alumni ini ternyata sudah lebih dulu bertemu dengan Jokowi dan meminta restu. "Kami bilang ini bukan cuma soal Bapak, tapi soal nama baik sekolah. Dan beliau mengizinkan," kata Bambang.
Langkah ini menunjukkan betapa solidaritas antaralumni SMA N 6 Surakarta begitu kuat. Mereka tidak ingin tuduhan semacam ini mencoreng nama baik puluhan ribu lulusan sekolah tersebut.
Kuasa Hukum Alumni Siap Beraksi
Kuasa hukum para alumni, Wahyu Teo, memastikan bahwa gugatan intervensi akan segera diajukan. "Kami akan berdiri bersama SMA N 6 dan alumni 1980-an. Ini bukan hanya pembelaan terhadap individu, tapi juga institusi pendidikan yang kredibel," jelasnya.
Gugatan ini dirancang untuk melawan perkara yang dilayangkan oleh Muhammad Taufiq, sosok yang menuding Jokowi memakai ijazah palsu. Proses hukum akan berjalan, dan para alumni siap hadir sebagai pihak yang ikut campur untuk memperjuangkan kebenaran.
Tuduhan yang Menyentuh Garis Merah
Bagi Jokowi, tuduhan ini menyentuh hal yang sangat personal. Ia tak pernah merasa perlu membalas caci maki atau sindiran politik, tapi ketika menyangkut kredibilitas sebagai pelajar dan alumnus, ia merasa itu sudah keterlaluan.
"Beliau mungkin selama ini diam, tapi bukan berarti bisa diinjak-injak. Ijazah itu simbol perjuangan dan identitas akademik," ujar Bambang.
Tentu, tak sedikit masyarakat yang ikut geram mendengar tuduhan semacam ini. Mereka menilai bahwa fitnah semacam itu bisa berbahaya, tidak hanya bagi individu, tapi juga bagi institusi pendidikan nasional.
Reaksi Netizen: Banjir Dukungan untuk Jokowi
Setelah kabar ini viral, banyak netizen langsung membanjiri media sosial dengan dukungan. Mereka menilai bahwa Jokowi adalah figur publik yang justru patut dihormati karena sikap rendah hati dan konsistensinya menjaga etika selama menjabat.
"Sosok yang tenang dan tidak suka drama. Kalau sampai beliau marah, berarti ini benar-benar menyakitkan," tulis seorang pengguna di X (sebelumnya Twitter).
Media sosial Jokowi pun ramai dengan ucapan semangat dan solidaritas dari para pendukung dan alumni sekolah lain.
Ijazah: Simbol Kejujuran dan Integritas
Banyak yang setuju bahwa menyebar tuduhan palsu soal ijazah sama dengan merendahkan sistem pendidikan secara keseluruhan. Jika lembaga resmi seperti SMA Negeri bisa dituding semena-mena, maka akan sulit menjaga kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.
Para alumni berharap bahwa pengadilan bisa melihat perkara ini secara objektif dan memberikan keadilan, tak hanya untuk Jokowi, tapi juga bagi ribuan lulusan lainnya.
Penutup: Jokowi Tetap Rendah Hati, Alumni Bergerak
Meski sempat tersinggung, Jokowi tetap bersikap santun dan tidak reaktif secara berlebihan. Ia menyerahkan semuanya ke proses hukum, sambil terus menjalankan tugas kenegaraan seperti biasa.
Namun para sahabat dan alumni tak ingin diam. Mereka bergerak, menyatukan suara, dan siap bertarung di meja hijau demi menjaga nama baik teman lama dan sekolah tercinta.
_____________