Yang bikin heboh, manga tersebut dikabarkan sudah meramalkan dua atau lebih kejadian besar dunia secara akurat, mulai dari kematian ikon musik, bencana alam, hingga pandemi. Postingan akun @aldapstsr menjadi pemicu utama viralnya isu ini, terutama setelah menyebut bahwa ramalan untuk tahun 2025 juga sedang ditunggu-tunggu.
Prediksi Lama yang Terbukti: Dari Freddie Mercury sampai COVID-19
Menurut thread yang dibagikan oleh pengguna X itu, manga yang tidak disebutkan judulnya ini memuat prediksi sejumlah kejadian besar yang ternyata beneran kejadian. Beberapa di antaranya:
* Kematian Freddie Mercury (1991)
* Gempa Kobe (1995)
* Wafatnya Putri Diana (1997)
* Tsunami dan Gempa Tohoku (2011)
* Pandemi COVID-19 (2020)
Netizen langsung terpancing. "Kebetulan atau benar-benar diramal?" jadi pertanyaan besar. Gambar tangkapan manga yang beredar bahkan menunjukkan daftar "ramalan" lengkap dengan centang untuk peristiwa yang sudah terbukti terjadi. Sementara sisanya ditandai tanda tanya, termasuk "erupsi Gunung Fuji" dan satu kejadian besar yang disebut akan terjadi pada **5 Juli 2025**.
Ramalan 5 Juli 2025: Bencana Besar? Atau Sekadar Fiksi?
Inilah bagian yang bikin deg-degan. Dalam edisi revisi manga tersebut, disebutkan secara samar bahwa akan terjadi "peristiwa besar" di Jepang pada 5 Juli 2025. Tidak dijelaskan bentuknya apa, tapi banyak warganet mulai mengaitkan dengan bencana alam, khususnya karena adanya referensi tentang gunung berapi dan air.
Beberapa pengguna seperti @an7onchx dan @reventhereader menambahkan teori mereka. Salah satunya menyebut prediksi berdasarkan Bazi Tiongkok yang juga menyinggung unsur air dan kemungkinan gangguan besar di bulan Juli. Kombinasi ini makin memperkuat ketakutan publik, meskipun belum ada satu pun bukti ilmiah yang mendukung.
Panik Global hingga Dampak ke Pariwisata Jepang
Yang mengejutkan, dampak dari viralnya manga ini bahkan terasa sampai ke sektor wisata. Beberapa sumber, seperti Japanesestation.com dan CNN versi Asia, menyebut bahwa ada turis dari Korea Selatan, Taiwan, hingga Indonesia yang mulai membatalkan perjalanan ke Jepang karena takut terjadi sesuatu pada bulan Juli.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) langsung angkat bicara. Mereka menegaskan bahwa **tidak mungkin ada prediksi bencana** yang akurat hingga ke tanggal seperti dalam manga tersebut. Ramalan seperti itu, menurut mereka, lebih tepat disebut sebagai cerita fiksi, dan bukan sesuatu yang bisa dijadikan dasar kepanikan publik.
Penulis Manga Belum Diketahui, Tapi Akunnya Sudah Mendunia
Sampai sekarang, belum diketahui manga mana tepatnya yang menjadi sumber ramalan viral ini. Sebagian menyebut judulnya berasal dari manga misteri bertema konspirasi, sementara yang lain menganggap itu cuma editan kreatif netizen. Bahkan, ada dugaan bahwa gambar ramalan yang tersebar mungkin sudah direvisi agar tampak seperti benar terjadi.
Yang pasti, akun @aldapstsr selaku pemicu viralnya menyampaikan klarifikasi ringan. Dalam balasannya, ia mengingatkan, "Udah ya kakak-kakak, ini cuma manga." Sebuah usaha untuk menenangkan publik, meski kelihatannya kurang berhasil karena netizen tetap rame memperdebatkannya.
Diskusi di X: Antara Percaya, Satir, dan Hiburan
Di tengah kepanikan, ada juga netizen yang justru menganggap ini lucu dan menarik. Beberapa membuat meme, seperti gambar Doraemon membawa Time Machine ke tanggal 5 Juli 2025, atau Nobita yang ketakutan membaca manga tersebut.
Sebagian pengguna X juga menganggap fenomena ini sebagai bukti bahwa masyarakat modern masih mudah terpancing teori konspirasi dan prediksi. "Kita hidup di zaman informasi, tapi panik karena komik," tulis salah satu komentar yang viral di Jepang.
Ada juga yang mengambil hikmahnya: bahwa ramalan, fiksi atau bukan, bisa jadi pemicu refleksi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Pelajaran dari Ramalan Fiktif: Waspada Itu Perlu, Tapi Jangan Panik
Meskipun cerita ini berasal dari sebuah manga, kenyataannya dampaknya cukup besar. Dari obrolan media sosial hingga sektor pariwisata, semuanya terguncang oleh satu spekulasi yang viral. Apakah benar akan ada bencana di 5 Juli 2025? Belum tentu. Tapi kalau hasilnya adalah masyarakat jadi lebih siap dan sadar pentingnya mitigasi risiko, itu hal baik.
Perlu diingat juga bahwa banyak "ramalan" yang hanya cocoklogi—menghubung-hubungkan kejadian tanpa dasar ilmiah. Maka, jangan mudah percaya sebelum ada bukti konkret.
Viralnya ramalan manga Jepang dari era 90-an adalah pengingat bahwa media sosial bisa menyulut kepanikan dalam waktu sekejap. Apa yang awalnya mungkin hanya hiburan, bisa berubah jadi spekulasi besar dengan efek nyata di dunia nyata.
Tapi yang lebih penting: jangan jadikan fiksi sebagai kebenaran mutlak. Tetap kritis, cek fakta, dan hindari ikut menyebarkan info yang belum pasti.
_____________