Tak hanya itu, dalam periode yang sama, ada delapan kematian baru yang dikonfirmasi. Hal ini menunjukkan bahwa virus corona masih menjadi ancaman serius di Negeri Gajah Putih, terlebih saat musim hujan dan aktivitas sekolah kembali aktif.
Total Kasus 2025 Sudah Tembus 204 Ribu
Sejak awal tahun hingga 24 Mei 2025, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Thailand sudah mencapai angka mencengangkan: 204.965 kasus. Meski jumlah kematian relatif rendah—sebanyak 51 jiwa—tetapi tren penyebaran masih cukup tinggi, menunjukkan bahwa masyarakat masih perlu waspada.
Saat ini, sebanyak 3.544 pasien sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara sisanya, yakni 61.463 orang, menjalani pemulihan secara mandiri di rumah. Strategi isolasi rumah ini memang banyak digunakan untuk kasus ringan agar rumah sakit tidak terlalu terbebani.
5 Provinsi Paling Terdampak
Penyebaran COVID-19 di Thailand tidak merata. CCSA mencatat lima provinsi yang mengalami kasus aktif terbanyak:
Bangkok: 12.184 pasien
Chon Buri: 4.018 pasien
Nonthaburi: 2.891 pasien
Samut Prakan: 2.837 pasien
Rayong: 2.355 pasien
Tidak mengejutkan jika ibu kota Bangkok berada di urutan pertama, mengingat kepadatan penduduk dan mobilitas yang tinggi di wilayah metropolitan ini. Transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan tempat kerja menjadi titik rawan penyebaran virus.
Usia 30-an Paling Rentan
Yang menarik, data menunjukkan bahwa kelompok usia 30–39 tahun mendominasi jumlah pasien COVID-19 saat ini, yaitu sebanyak 12.860 kasus. Disusul kelompok usia 20–29 tahun dengan 11.298 kasus, dan usia 60 tahun ke atas sebanyak 9.887 kasus.
Kelompok usia produktif memang cenderung lebih aktif beraktivitas di luar rumah, termasuk ke kantor, sekolah, atau tempat umum lainnya. Namun hal ini juga berarti bahwa mereka bisa menjadi penyebar virus ke kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit bawaan.
Musim Hujan dan Sekolah Bikin Risiko Meningkat
Menurut Department of Disease Control (DDC) Thailand, peningkatan kasus ini sangat berkaitan dengan musim hujan dan dimulainya kembali aktivitas sekolah. Dua faktor ini memperbesar potensi penyebaran virus, terutama di tempat-tempat ramai seperti transportasi umum, rumah sakit, sekolah, serta pusat perawatan lansia.
DDC pun mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Meskipun keparahan virus kini relatif menurun, potensi penyebaran tetap tinggi, apalagi jika tindakan pencegahan diabaikan.
Tindakan Pencegahan Masih Relevan
Pemerintah Thailand mengingatkan masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dasar, yang selama ini terbukti efektif:
Gunakan masker saat mengalami gejala flu, batuk, atau demam
Hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala
Rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
Gunakan alat tes mandiri jika merasa bergejala
Segera cari bantuan medis jika hasil tes menunjukkan positif
DDC juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk tidak membawa virus pulang ke rumah, terutama jika ada anggota keluarga yang berisiko tinggi seperti lansia atau yang memiliki komorbid.
Varian JN.1 Masih Dominan di Thailand
Menurut Department of Medical Sciences (DMSC) Thailand, varian yang saat ini paling dominan adalah JN.1. Varian ini mencakup 63,92% dari semua kasus COVID-19 yang telah diurutkan genetikanya.
Walaupun JN.1 tidak diketahui menimbulkan gejala yang lebih parah dibanding varian sebelumnya, tetapi kecepatannya dalam menyebar menjadi perhatian utama. Bahkan dengan penurunan tingkat keparahan, jika penyebaran tidak ditekan, beban pada sistem kesehatan tetap bisa meningkat.
Kesiapan Sistem Kesehatan Diuji Lagi
Thailand pernah menjadi contoh negara dengan respons cepat saat gelombang awal pandemi pada 2020–2021. Namun, dengan lonjakan kasus yang kini kembali terjadi, sistem kesehatan Thailand kembali diuji. Rumah sakit harus sigap dalam menangani pasien berat, sementara tenaga medis harus dilindungi dari kelelahan dan infeksi ulang.
Banyak pihak berharap lonjakan ini hanya bersifat sementara dan dapat dikendalikan sebelum memunculkan dampak yang lebih luas, terutama di sektor ekonomi dan pariwisata yang sedang berusaha bangkit.
Warga Lokal dan Turis Diimbau Waspada
Selain warga lokal, turis asing yang hendak berkunjung ke Thailand juga diingatkan untuk tetap berhati-hati. Walaupun tidak ada larangan bepergian, tetapi protokol seperti memakai masker di tempat umum, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebaiknya tetap dijalankan selama di sana.
Destinasi wisata di Thailand seperti Phuket, Krabi, dan Chiang Mai bisa saja mengalami peningkatan kasus jika kesadaran masyarakat dan pengunjung menurun. Maka dari itu, langkah preventif tetap harus menjadi bagian dari kebiasaan harian.
COVID-19 Belum Usai, Tetap Waspada
Gelombang kasus baru yang dialami Thailand pada Mei 2025 menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pandemi mungkin sudah mereda, tetapi belum benar-benar berakhir. Virus masih ada dan terus bermutasi, dan ancaman akan selalu hadir terutama jika kita lengah.
Dengan menerapkan protokol dasar yang telah terbukti efektif, serta meningkatkan kesadaran kolektif, masyarakat bisa tetap hidup berdampingan dengan virus tanpa harus mengalami lonjakan kasus besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
_____________