Dedi mengatakan bahwa tudingan terkait keaslian ijazah Jokowi sejatinya tidak memiliki substansi kuat. Kelompok yang menggiring opini tersebut dianggap tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi bagian dari strategi politik Jokowi. Dedi bahkan menyebut, situasi ini seperti jebakan yang secara halus dikendalikan oleh Jokowi sendiri. Dalam pandangannya, mantan orang nomor satu di Indonesia itu menunjukkan kecerdikan dalam memanfaatkan dinamika konflik sosial-politik.
Strategi Jokowi tampak makin nyata saat ia mengambil langkah-langkah seperti melaporkan pihak-pihak yang menuduhnya secara hukum dan menghadiri acara reuni alumni Universitas Gadjah Mada. Langkah ini, menurut Dedi, bukan semata-mata untuk membuktikan ijazahnya asli, melainkan untuk memperpanjang napas dari polemik yang sudah ada. Reuni itu sendiri justru kembali memancing perdebatan dan membuat isu ini terus hidup di tengah masyarakat.
Menurut analisa Dedi, ada tujuan politik strategis di balik langkah Jokowi mempertahankan isu ini tetap bergulir. Salah satunya adalah untuk mengalihkan fokus publik dari kebijakan-kebijakan yang dianggap bermasalah, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dugaan nepotisme, hingga kebijakan presidential threshold yang masih menuai polemik. Isu ijazah palsu menjadi semacam pengalih perhatian yang cukup efektif untuk mengendurkan pengawasan masyarakat terhadap substansi kebijakan tersebut.
Tak hanya itu, Dedi juga menilai bahwa manuver ini turut bertujuan untuk melindungi posisi politik anak Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dengan mengalihkan perhatian masyarakat ke isu yang tidak terlalu esensial, maka sorotan terhadap kapasitas Gibran yang masih diragukan pun berkurang. Apalagi belakangan sempat muncul desakan pemakzulan dan pertanyaan publik mengenai kompetensi Gibran sebagai wakil presiden muda.
"Jokowi harus diakui cerdik memanfaatkan konflik," kata Dedi. Ia bahkan membuka kemungkinan bahwa narasi mengenai ijazah palsu ini bukan sekadar reaksi spontan dari para pengkritik, melainkan bisa jadi dikendalikan secara tidak langsung oleh Jokowi sendiri. Strategi ini menggambarkan betapa dalam dan kompleks permainan politik yang sedang berlangsung, di mana opini publik menjadi bagian dari skenario yang lebih besar.
Dengan segala dinamika ini, Jokowi terlihat tetap mampu menjaga posisinya dalam arena politik, meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Bahkan, lewat isu yang terlihat melemahkan dirinya, ia justru berhasil menciptakan ruang manuver baru yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat pengaruh politik keluarga dan menjaga warisan kekuasaannya.
_____________
liputansembilan