Temuan terbaru dari rekaman CCTV yang beredar menunjukkan sejumlah aktivitas mencurigakan sebelum kejadian. Pada pukul 23.24 WIB di malam sebelumnya, Arya sempat terekam sedang membuang sampah. Namun sekitar satu jam kemudian, tepat pukul 00.27 WIB, tampak penjaga kos mulai mondar-mandir di area sekitar kamar korban.
Yang menarik perhatian, penjaga kos itu terlihat mengenakan sarung bermotif kotak-kotak, tanpa mengenakan kaus, hanya menyampirkan bajunya di bahu. Ia beberapa kali terlihat menengok ke arah kamar Arya. Pagi harinya, tepatnya pukul 05.20 WIB, penjaga itu kembali mondar-mandir, kali ini sambil membawa sapu, mengenakan kemeja putih bergaris dan celana pendek.
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyampaikan bahwa penjaga kos tersebut diminta oleh istri korban untuk memeriksa keadaan Arya karena ponsel suaminya tidak aktif. "Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP-nya mati," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Ade Ary juga menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan ditangani oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang dengan melibatkan tim lintas keahlian, termasuk dari bidang kedokteran forensik, laboratorium forensik Puslabfor, dan Inafis Bareskrim Polri.
Proses ini juga mendapat dukungan dari Polsek Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat. Selain olah TKP, tim dokter dari RSCM telah melakukan otopsi terhadap jenazah Arya Daru. Hasilnya belum dapat diumumkan karena masih dalam proses analisis laboratorium terhadap organ dalam serta pemeriksaan patologi.
"Masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris dan juga proses patologi," terang Kombes Ade. Patologi sendiri adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus pada studi penyakit dan penyebab kematian, termasuk melalui pemeriksaan jaringan tubuh.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto juga turut memberikan pernyataan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan hasil penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu. "Bukti-bukti seperti CCTV, otopsi, dan barang digital akan ditelusuri. Kita butuh waktu sekitar seminggu," kata Karyoto, Kamis (10/7/2025) malam.
Karyoto mengungkapkan bahwa visum sementara masih dipelajari oleh tim penyelidik, dan nantinya kesimpulan resmi akan disampaikan oleh para ahli yang berwenang. "Visum itu bukan saksi, nanti akan disampaikan oleh ahli yang kompeten," ujarnya. Ia memastikan bahwa semua prosedur berjalan sesuai dengan standar operasional dan dilakukan secara menyeluruh.
Termasuk dalam penyelidikan adalah jejak digital dari handphone Arya yang akan diperiksa oleh tim forensik. Arya ditemukan dalam kondisi sendirian, sehingga ponsel dapat menjadi petunjuk penting dalam mengungkap kronologi kejadian.
Karyoto menegaskan bahwa penyelidikan tidak akan dilakukan secara tergesa-gesa. Pihaknya akan menunggu semua bukti lengkap sebelum mengambil kesimpulan. "Kami tidak ingin mengambil kesimpulan dari satu alat bukti saja. Semua bukti akan dipelajari secara komprehensif," tegasnya.
Misteri seputar kematian Arya Daru Pangayunan ini masih menanti jawaban. Publik berharap agar kebenaran segera terungkap, dan pihak kepolisian bisa memberikan kejelasan atas tragedi yang menimpa salah satu diplomat muda terbaik bangsa.
_____________