Suasana di sekitar Alun-alun Pati pagi ini tampak lebih lapang dan tertib. Posko milik Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang sempat berdiri di pojok barat laut akhirnya dibongkar secara mandiri oleh para anggotanya. Langkah ini diambil setelah hasil rapat paripurna DPRD Pati memutuskan untuk tidak memakzulkan Bupati Sudewo.
Sekitar pukul 09.00 WIB, area yang sebelumnya dipenuhi tenda dan mobil ambulans kini sudah kosong. Tak ada lagi atribut maupun spanduk di tempat itu. Menurut warga sekitar, pembongkaran dilakukan semalam oleh anggota AMPB sendiri sebagai bentuk kepatuhan terhadap kesepakatan awal dengan Polresta Pati. Warga pun menyambut positif langkah tersebut karena kawasan alun-alun kembali bisa digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
Pagi ini, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Pati tampak sibuk membersihkan sisa sampah dari bekas posko. Sebuah truk pengangkut diturunkan untuk mengangkut tumpukan material. Beberapa pedagang juga terlihat kembali membuka lapak di sekitar lokasi, menandai bahwa situasi di jantung Kabupaten Pati berangsur normal.
Perwakilan AMPB, Mulyati, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan sesuai izin dan perjanjian dengan pihak kepolisian. "Posko itu dibongkar atas kesadaran sendiri karena masa izinnya sudah berakhir, dan tugas kami mengawal hak angket juga sudah selesai," ujarnya. Ia menegaskan bahwa masyarakat Pati tetap menjunjung tinggi aturan serta menghormati keputusan hasil paripurna DPRD Pati.
Menurut Mulyati, posko tersebut sebelumnya menjadi tempat berkumpulnya para anggota untuk mengawal proses hak angket kebijakan Bupati Pati Sudewo. Namun setelah rapat paripurna selesai, mereka memilih untuk membongkar tenda dengan tertib. "Kami sadar bahwa perjuangan tak harus dengan mendirikan posko. Kini waktunya fokus untuk langkah ke depan," ungkapnya.
Mulyati juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya fokus memberikan dukungan moral kepada rekan-rekannya yang sempat diamankan pihak kepolisian. "Dari empat orang yang sebelumnya diamankan, dua sudah dibebaskan. Dua lainnya, yaitu Pak Teguh dan Mas Supriyono alias Bothok, masih dalam proses," jelasnya. Ia menambahkan, mereka menghormati proses hukum dan berharap semua berjalan transparan.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang tetap solid dan menjaga ketertiban selama perjuangan berlangsung. "Kami akan terus berjuang untuk kebaikan Kabupaten Pati dengan cara yang damai dan santun," tambah Mulyati. Ucapan itu disambut positif oleh warga yang mengapresiasi kedewasaan sikap para anggota AMPB.
Sementara itu, Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menegaskan bahwa hasil paripurna sudah final. Dari tujuh fraksi yang ada, hanya PDI Perjuangan yang ingin memakzulkan Bupati. Sementara enam fraksi lainnya seperti Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, dan Golkar sepakat agar Bupati Sudewo diberikan kesempatan memperbaiki kinerjanya.
"Hasil rapat paripurna hak angket menyatakan pendapat berupa rekomendasi untuk perbaikan kinerja Bupati ke depan," terang Ali. Ia menyebut, keputusan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan politik dewasa tanpa perlu menjatuhkan kepala daerah. DPRD berharap rekomendasi tersebut bisa menjadi masukan konstruktif untuk pemerintahan Kabupaten Pati.
Keputusan tersebut juga disambut baik oleh sejumlah tokoh masyarakat. Mereka menilai langkah DPRD dan Bupati menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi. "Inilah contoh bahwa perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan kepala dingin," ujar salah satu warga di sekitar Alun-alun Pati. Suasana damai dan kondusif diharapkan bisa terus terjaga demi kemajuan daerah.
Kini, kawasan alun-alun kembali ramai oleh aktivitas warga. Anak-anak bermain, pedagang kaki lima membuka lapak, dan para pengunjung tampak menikmati udara pagi. "Kami senang alun-alun kembali bersih dan tertata," kata salah satu pedagang. Kondisi ini menjadi simbol bahwa masyarakat Pati mampu menjaga harmoni setelah dinamika politik yang cukup panjang.
Pembongkaran posko AMPB menjadi bukti bahwa aspirasi masyarakat bisa disampaikan dengan elegan tanpa menimbulkan konflik. Kesadaran kolektif untuk menjaga ketertiban dan persatuan menjadi teladan bagi daerah lain. Harapan besar kini tertuju pada Bupati Sudewo agar menjadikan momentum ini sebagai dorongan memperkuat kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
_____________
liputansembilan