Ferry Latuhihin Tantang Purbaya Turunkan Pajak, “Kalau Bisa 5 Persen Bos!”
Ads
scroll to continue with content

Menu Atas

Header Menu

HEADLINES
.....

Ferry Latuhihin Tantang Purbaya Turunkan Pajak, “Kalau Bisa 5 Persen Bos!”

Selasa, 04 November 2025

Ads

Gambar Berita

Ekonom Ferry Latuhihin menantang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengambil langkah berani dengan menurunkan berbagai jenis pajak di Indonesia. Menurutnya, kebijakan ini akan memberikan angin segar bagi dunia usaha sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat. Tantangan tersebut disampaikan Ferry dalam podcast Indonesia Economist Club di kanal YouTube Awalil Rizky bertajuk "Beranikah Purbaya?" yang ramai dibicarakan publik.

Dalam pernyataannya, Ferry menilai bahwa rencana pemerintah untuk menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 8 persen merupakan langkah positif, namun ia menilai penurunan tersebut seharusnya bisa lebih agresif. "Saya akan puji kalau Purbaya mau menurunkan PPN jadi 5 persen. Itu baru langkah konkret untuk menggairahkan ekonomi," ujarnya dengan nada tegas. Menurutnya, pemangkasan pajak akan membuat roda perdagangan bergerak lebih cepat, investasi meningkat, dan konsumen kembali percaya diri untuk berbelanja.

Lebih lanjut, Ferry juga mendorong agar pajak badan usaha atau corporate tax bisa dipangkas hingga 11 persen. Ia menilai langkah tersebut akan menjadi magnet kuat bagi investor baru, baik dari dalam maupun luar negeri. "Kalau corporate tax diturunkan, otomatis investor akan datang. Lapangan kerja bertambah, dan ekonomi bisa tumbuh lebih merata," kata Ferry. Ia bahkan menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan untuk menghapus beberapa jenis cukai yang dianggap tidak produktif dan hanya menambah beban masyarakat.

Menurut Ferry, semakin besar pendapatan negara dari pajak justru semakin besar pula potensi terjadinya penyimpangan anggaran. "Semakin besar pendapatan negara, semakin tinggi peluang korupsi," tegasnya. Ia berpendapat bahwa Indonesia seharusnya memiliki struktur negara yang ramping dengan anggaran efisien. Dengan begitu, pemerintah bisa bekerja lebih gesit dan transparan tanpa terlalu bergantung pada pajak tinggi. "Kita butuh negara kecil, bukan dalam arti lemah, tapi efisien dan minim moral hazard," ujarnya.

Ferry menambahkan, apabila ke depan ekonomi Indonesia tidak tumbuh dan justru stagnan, situasinya bisa berisiko tinggi bagi stabilitas nasional. Ia memperingatkan potensi munculnya ketegangan sosial dan politik yang dapat menghambat pembangunan. "Kalau ekonomi stagnan, kita bisa masuk ke fase zombie state. Tidak maju, tapi juga tidak mati," katanya dengan nada serius.

Sebagai penutup, Ferry menegaskan dukungannya kepada Purbaya untuk berani mengambil keputusan tidak populer namun berdampak besar bagi rakyat. "Saya tidak peduli orang bilang Purbaya itu cowboy atau bukan. Yang penting, berani tidak untuk mengecilkan pendapatan negara demi kesejahteraan rakyat?" ucapnya. Ia percaya langkah reformasi pajak bisa menjadi tonggak perubahan menuju ekonomi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

_____________

Punya Kabar Menarik?

Bagikan di LiputanSembilan.com GRATIS! 🚀

Langsung tulis dan kirim tanpa login atau buat akun.


Apakah di sekitar kamu ada prestasi membanggakan, kisah inspiratif, atau acara penting yang jarang terliput media? Atau ingin mempromosikan produk dan jasa secara luas?


💡 LiputanSembilan.com membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengirimkan berita secara GRATIS!

✅ Berita tentang prestasi lokal, kisah unik, atau kejadian penting di komunitas Anda
✅ Promosi barang atau jasa untuk menjangkau lebih banyak orang

📢 Jangan lewatkan kesempatan ini! Kirim berita kamu sekarang dan jadilah bagian dari LiputanSembilan.com!


Kirim Berita