Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa dirinya tidak ingin beban APBN digunakan untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Ia menilai keputusan tersebut bukan hanya berada di tangannya, melainkan merupakan kewenangan pimpinan pemerintahan seperti Presiden Prabowo Subianto. Dalam keterangannya di Jakarta, Purbaya menegaskan bahwa diskusi di level tertinggi masih terus berlangsung dan ia tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian demi menjaga kesehatan fiskal negara.
Purbaya menjelaskan bahwa belum ada keputusan final terkait pembagian peran antara pemerintah dan Danantara, selaku pihak yang terlibat dalam pengelolaan Whoosh. Ia memberi sinyal bahwa pemerintah cenderung hanya akan menanggung bagian yang berkaitan dengan infrastruktur, sedangkan pengadaan armada atau *rolling stock* akan menjadi beban Danantara. Sikap ini, menurut Purbaya, bertujuan untuk memastikan penggunaan anggaran negara tetap efisien dan tidak merugikan. Ia juga menegaskan bahwa segala keputusan harus menguntungkan negara serta memberikan manfaat jangka panjang.
Terkait rencana restrukturisasi utang Whoosh, proses pembahasan disebut masih berjalan. Purbaya mengaku siap terlibat langsung dalam diskusi antara Danantara dan pihak China demi memastikan Indonesia tidak dirugikan. Ia menekankan pentingnya transparansi, kehati-hatian, dan perhitungan matang sebelum keputusan akhir diambil. Dengan pendekatan tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa proyek strategis nasional ini tetap berkelanjutan tanpa membebani keuangan negara secara berlebihan.
Di sisi lain, Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya akan berbagi peran dengan pemerintah dalam restrukturisasi utang. Menurut Dony, Presiden Prabowo telah menyampaikan pembagian tanggung jawab tersebut secara jelas. Danantara akan fokus pada aspek operasional, memastikan layanan Whoosh semakin optimal, menarik lebih banyak penumpang, dan meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Sementara itu, pemerintah akan menangani aspek yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, sesuai dengan kapasitas dan mandatnya sebagai penyedia sarana dasar transportasi publik.
Dony meyakini kerja sama yang solid antara pemerintah dan Danantara akan memperkuat keberlanjutan proyek transportasi modern ini. Ia berharap sinergi tersebut mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, meningkatkan konektivitas kawasan, serta mendukung visi pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo. Dengan optimalisasi operasional dan keputusan restrukturisasi yang tepat, Whoosh diharapkan berkembang menjadi sistem transportasi unggulan yang semakin diminati masyarakat.
_____________
liputansembilan