Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengaku terkejut hingga menitikkan air mata saat menyaksikan langsung dampak bencana di Sumatera, setelah sebelumnya pernyataannya mengenai situasi yang "mencekam hanya di media sosial" menuai kritik publik. Kunjungan lapangan dilakukan enam hari setelah bencana melanda sejumlah wilayah. Saat meninjau Desa Aek Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, ia melalui Desa Batu Godang dan Aek Ngadol yang juga porak-poranda akibat banjir dan longsor, membuatnya terdiam melihat skala kerusakan yang jauh lebih besar daripada laporan awal di Sumatera dan Batangtoru.
Suharyanto terlihat beberapa kali menggelengkan kepala saat melihat rumah-rumah terseret arus, jembatan putus, dan akses yang lumpuh total. Ia mengakui bahwa kondisi lapangan benar-benar di luar perkiraannya. "Tapsel saya surprise, saya tidak mengira seperti ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Ini bukan berarti kami tidak peduli. Kami hadir di sini dengan kekuatan penuh untuk membantu," ujarnya, menegaskan bahwa penanganan BNPB tidak membedakan wilayah utara, selatan, maupun tengah.
Sebelumnya, pernyataannya bahwa bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terlihat mencekam karena banyak beredar di medsos memantik gelombang kemarahan publik. Banyak yang menilai ucapannya mengabaikan penderitaan ribuan warga terdampak di Sumbar dan Aceh. Dalam konferensi pers sebelumnya, ia menyatakan bahwa sebagian wilayah justru sudah tidak hujan saat ia tiba, dan hanya Tapanuli Tengah yang disebut sebagai daerah paling serius.
Namun setelah melihat langsung situasi di lapangan, termasuk kondisi warga yang kehilangan rumah, akses transportasi terputus, serta ribuan pengungsi kekurangan logistik, Suharyanto menegaskan bahwa BNPB akan memperkuat dukungan melalui penyaluran bantuan, pengerahan alat berat, dan percepatan pembukaan jalur yang tertutup material longsor. Ia menyebut bahwa pemerintah pusat, TNI, Polri, dan seluruh unsur terkait bergerak serentak untuk memulihkan kondisi masyarakat terdampak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan wilayah bencana lainnya.
_____________
liputansembilan