Geger! 16 Miliar Data Akun Bocor, Apple Hingga Google Kena
Ads
scroll to continue with content

Menu Atas

Header Menu

HEADLINES
.....

Geger! 16 Miliar Data Akun Bocor, Apple Hingga Google Kena

Jumat, 20 Juni 2025

Ads

Dunia digital kembali diguncang. Kali ini, bukan karena peluncuran gadget baru, tapi karena bocornya 16 miliar data login pengguna yang melibatkan perusahaan teknologi kelas berat. Kabar ini pertama kali mencuat lewat akun X @WatcherGuru, yang dikenal sering membocorkan berita-berita penting terkait teknologi dan keuangan.

Menurut postingan tersebut, data dari perusahaan seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, dan banyak lainnya diduga telah bocor. Logo-logo perusahaan besar ini ditampilkan jelas dalam unggahan tersebut, memperkuat kesan bahwa kebocoran ini benar-benar serius.

Reaksi Netizen: Panik, Marah, Sampai Nyinyir
Dalam waktu singkat, kabar ini langsung viral. Ribuan warganet merespons—ada yang panik, ada yang marah, ada juga yang justru menyindir sistem keamanan digital yang katanya canggih itu. Di Indonesia, topik ini langsung masuk trending, apalagi mengingat banyak warga Tanah Air yang menggunakan layanan dari platform-platform besar tersebut.

Sampai malam ini pukul 23.00 WIB, belum ada satu pun pernyataan resmi dari perusahaan-perusahaan terkait. Ketidakjelasan ini justru memperburuk suasana, menimbulkan spekulasi liar dan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data pribadi.

Diduga Hasil Serangan Siber Terbesar Sepanjang Masa
Banyak pakar keamanan siber menduga bahwa kebocoran ini merupakan hasil kerja canggih para peretas. Bisa jadi melibatkan malware pencuri data atau upaya peretasan bertahun-tahun yang akhirnya dikompilasi dan disebar bersamaan.

Peneliti seperti Jeremiah Fowler sebelumnya pernah mengungkap database Elastic dengan 184 juta data bocor pada Mei 2025. Tapi jika dibandingkan dengan skala 16 miliar ini, jelas tidak sebanding. Para pakar menyebut bahwa kemungkinan besar, ini adalah gabungan dari banyak kebocoran data lama yang akhirnya dibuka ke publik secara besar-besaran.

Solusi Blockchain? Atau Sekadar Nostalgia Teknologi?
Di jagat X, muncul banyak pendapat. Salah satunya dari @richardseiler yang menyarankan penggunaan teknologi blockchain demi menghindari kebocoran serupa. Menurutnya, sistem terdesentralisasi lebih aman dan transparan. Namun sebagian lainnya skeptis, menyebut solusi ini hanya angan-angan tanpa dukungan nyata.

Sementara itu, @CryptoCowboy\_AU menyindir tajam perusahaan teknologi yang dinilainya sering lolos dari tanggung jawab dengan hanya membayar denda kecil dalam gugatan kelompok. Yang lebih nyeleneh, akun seperti @MSCMacbeth malah mengunggah gambar orang makan popcorn, menandakan sikap santai dan sinis terhadap krisis ini.

Risiko Serius: Identitas, Uang, dan Reputasi
Menurut laporan dari MetaCompliance April 2025, kebocoran data bukan hanya soal privasi, tapi juga identitas dan uang. Risiko pencurian identitas, akun bank dibobol, hingga nama baik perusahaan tercoreng adalah dampak nyata dari kasus seperti ini.

Bagi masyarakat Indonesia, artinya bisa sangat berbahaya. Mulai dari pemalsuan identitas, pinjaman online tanpa sepengetahuan, hingga transaksi mencurigakan. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk segera mengganti kata sandi, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan mempertimbangkan penggunaan manajer kata sandi terpercaya.

Pemerintah Diam? Dunia Meminta Jawaban
Di Amerika, perhatian pemerintah justru terpecah ke isu lain seperti RUU "Discount Window" (H.R. 3390), membuat publik kecewa dengan minimnya fokus pada keamanan siber. Di Indonesia, peran BSSN ditunggu-tunggu untuk memberi pernyataan, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.

Padahal, warganet lokal sangat bergantung pada layanan Google, Facebook, Telegram, dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kepercayaan terhadap keamanan mulai goyah, maka tugas pemerintah menjadi krusial untuk menenangkan situasi.

Bukan Yang Pertama, Tapi Mungkin Yang Terbesar
Sebelumnya, dunia pernah dihebohkan oleh kasus Equifax 2017 yang merugikan USD 1,7 miliar dan memengaruhi 147 juta pengguna. Ada juga pelanggaran data Weibo pada 2020 yang menyentuh angka 538 juta akun.

Tapi kebocoran kali ini dengan angka 16 miliar sungguh luar biasa. Belum pernah ada kasus kebocoran data sebesar ini. Para pengguna internet diingatkan untuk ekstra hati-hati, karena kebocoran sering diikuti gelombang serangan phishing dan penipuan online lainnya.

Langkah Awal yang Bisa Anda Lakukan
Meskipun kita tak bisa langsung mengendalikan apa yang sudah bocor, kita bisa mengendalikan apa yang kita lakukan sekarang. Mulai dari:

* Ganti semua kata sandi penting
* Aktifkan 2FA (autentikasi dua langkah)
* Jangan klik link mencurigakan
* Gunakan manajer password
* Cek apakah akun Anda pernah bocor melalui layanan seperti *HaveIBeenPwned*

Langkah kecil ini bisa menyelamatkan Anda dari kerugian yang jauh lebih besar.

Debat Solusi Jangka Panjang: AI, Blockchain, atau Regulasi?
Dalam komunitas teknologi, perdebatan kini mengarah pada solusi jangka panjang. Sebagian mendorong investasi besar dalam AI untuk deteksi dini kebocoran. Sebagian lagi menyerukan regulasi ketat terhadap perusahaan teknologi agar tidak lagi bisa lepas tanggung jawab.

Tapi yang pasti, di era digital seperti sekarang, keamanan data tidak bisa hanya dibebankan ke satu pihak. Ini adalah tanggung jawab bersama—antara pengguna, perusahaan, dan pemerintah.

Kesimpulan: Waspada adalah Kunci
Peristiwa ini adalah pengingat keras bahwa tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal dari kebocoran. Bahkan raksasa teknologi pun bisa disusupi. Maka, waspada adalah kunci. Cek akun Anda, perkuat keamanannya, dan jangan pernah merasa terlalu aman.

_____________

Punya Kabar Menarik?

Bagikan di LiputanSembilan.com GRATIS! 🚀

Langsung tulis dan kirim tanpa login atau buat akun.


Apakah di sekitar kamu ada prestasi membanggakan, kisah inspiratif, atau acara penting yang jarang terliput media? Atau ingin mempromosikan produk dan jasa secara luas?


💡 LiputanSembilan.com membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengirimkan berita secara GRATIS!

✅ Berita tentang prestasi lokal, kisah unik, atau kejadian penting di komunitas Anda
✅ Promosi barang atau jasa untuk menjangkau lebih banyak orang

📢 Jangan lewatkan kesempatan ini! Kirim berita kamu sekarang dan jadilah bagian dari LiputanSembilan.com!


Kirim Berita