Menteri Kehutanan: Naik Gunung Bukan Kayak ke Mal, Jangan Cuma Ikut Tren
Ads
scroll to continue with content

Menu Atas

Header Menu

HEADLINES
.....

Menteri Kehutanan: Naik Gunung Bukan Kayak ke Mal, Jangan Cuma Ikut Tren

Selasa, 01 Juli 2025

Ads

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengingatkan publik soal pentingnya persiapan sebelum mendaki gunung. Menurutnya, naik gunung bukanlah kegiatan santai yang bisa dilakukan asal-asalan seperti jalan-jalan ke mal. Pernyataan ini ia sampaikan usai bertemu Kepala Basarnas Marsdya Mohammad Syafii di Jakarta, Senin (30/6/2025), membahas insiden tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), yang tewas setelah terjatuh di Gunung Rinjani.

Raja Juli menegaskan bahwa kegiatan mendaki memerlukan persiapan fisik yang memadai serta perlengkapan yang sesuai standar keselamatan. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan rencana Kementerian Kehutanan untuk membuat sistem peringkat bahaya pada setiap jalur pendakian di Indonesia. Peringkat ini nantinya akan menjadi panduan bagi calon pendaki agar tahu mana jalur yang cocok untuk pemula dan mana yang harus dihindari jika belum berpengalaman.

Ia mencontohkan, pendaki yang belum pernah menaklukkan gunung dengan tingkat bahaya rendah, tidak seharusnya mencoba gunung yang lebih ekstrem. Sistem klasifikasi ini akan meminimalisir risiko dan membantu pengelola jalur pendakian dalam menetapkan aturan yang tepat.

Lebih jauh, Raja Juli menekankan bahwa gunung-gunung di Indonesia berada di dalam kawasan taman nasional yang fungsi utamanya adalah konservasi. Ia mengingatkan bahwa kawasan ini bukanlah tempat wisata massal, dan perlu pengelolaan yang bijak agar tidak mengganggu ekosistem. Meski demikian, masyarakat tetap diberi ruang untuk menikmati alam, asalkan dilakukan secara bertanggung jawab dan aman.

Ia juga menyindir tren anak muda yang mendaki hanya karena ikut-ikutan. “Sekarang banyak anak muda yang FOMO—takut ketinggalan. Karena teman-teman pada naik gunung, ikut juga tanpa persiapan. Ini berbahaya,” ucapnya. Ia berharap publik tidak hanya sekadar 'pamer' di media sosial, tetapi benar-benar memahami risiko yang bisa terjadi saat mendaki.

Raja Juli menambahkan bahwa keselamatan harus jadi prioritas utama. Baginya, lebih baik tidak jadi mendaki ketimbang mengambil risiko yang bisa berakibat fatal. Edukasi mendaki dan prosedur keselamatan pun ke depannya akan menjadi bagian penting dalam pengelolaan taman nasional di Indonesia.

Dengan adanya tragedi seperti yang dialami Juliana di Rinjani, pemerintah berharap masyarakat mulai lebih sadar bahwa mendaki gunung bukan hanya tentang keindahan pemandangan, tapi juga soal tantangan alam yang bisa mengancam nyawa jika tidak disiapkan dengan baik. Harapannya, ke depan tak ada lagi pendaki yang jadi korban karena kurangnya persiapan atau minimnya informasi soal kondisi gunung.

_____________

Punya Kabar Menarik?

Bagikan di LiputanSembilan.com GRATIS! 🚀

Langsung tulis dan kirim tanpa login atau buat akun.


Apakah di sekitar kamu ada prestasi membanggakan, kisah inspiratif, atau acara penting yang jarang terliput media? Atau ingin mempromosikan produk dan jasa secara luas?


💡 LiputanSembilan.com membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengirimkan berita secara GRATIS!

✅ Berita tentang prestasi lokal, kisah unik, atau kejadian penting di komunitas Anda
✅ Promosi barang atau jasa untuk menjangkau lebih banyak orang

📢 Jangan lewatkan kesempatan ini! Kirim berita kamu sekarang dan jadilah bagian dari LiputanSembilan.com!


Kirim Berita