liputansembilan
Ads
China kembali menarik perhatian dunia teknologi dan pertahanan setelah dikabarkan meluncurkan pesawat mata-mata supermini yang bentuknya menyerupai nyamuk. Yang bikin heboh, ukurannya hanya 0,6 cm—lebih kecil dari ujung pensil—dan dirancang khusus untuk menjalankan misi-misi siluman alias super rahasia.
Pesawat ini disebut sebagai "micro-drone biomimikri", teknologi canggih yang menggabungkan robotik miniatur dengan kecerdasan buatan. Dengan bentuk dan suara yang benar-benar menyerupai nyamuk asli, alat ini dirancang agar bisa menyusup ke lokasi yang paling sulit dijangkau tanpa terdeteksi oleh mata manusia ataupun sistem keamanan modern.
Menurut laporan yang beredar dari beberapa sumber pertahanan, mikrodrone ini mampu terbang secara mandiri dengan navigasi AI, dilengkapi dengan kamera mikro beresolusi tinggi, sensor suara, dan bahkan kemampuan untuk merekam percakapan jarak dekat. Tak hanya itu, ada juga versi yang kabarnya bisa membawa mikrochip untuk menyimpan data penting atau bahkan menyuntikkan mikroprosesor ke target tertentu—meskipun klaim ini belum bisa dipastikan secara ilmiah.
Yang menarik, meskipun ukurannya mini, daya tahannya tidak bisa dianggap remeh. Dengan baterai berkapasitas super ringkas berbasis nanoteknologi, drone nyamuk ini dikabarkan mampu bertahan terbang selama 20–30 menit, cukup untuk menjalankan satu misi pengintaian cepat sebelum kembali ke pusat kendali atau “mendarat” di tempat tersembunyi.
Pemerintah China sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi soal proyek ini, namun beberapa analis militer percaya bahwa ini bagian dari upaya Negeri Tirai Bambu untuk memperkuat dominasi mereka di dunia intelijen dan peperangan elektronik. Mikrodrone seperti ini bisa digunakan untuk memata-matai pertemuan rahasia, menyusup ke markas lawan, atau bahkan mencuri data sensitif dari dalam ruangan yang sangat terbatas.
Pakar teknologi dari luar negeri pun mulai angkat bicara. Sebagian menyebut inovasi ini sebagai “lonceng peringatan” bagi negara-negara lain untuk segera memperkuat sistem keamanan terhadap ancaman mikrospionase. Bayangkan, jika seekor nyamuk bisa membawa kamera dan merekam dokumen penting di ruang rapat strategis, maka sistem pengamanan fisik konvensional seperti CCTV, body scanner, atau detektor logam jelas tidak cukup.
Sementara itu, publik ramai-ramai membahasnya di media sosial. Banyak yang mengaitkan penemuan ini dengan teori konspirasi, mulai dari kemungkinan digunakan untuk memata-matai warga negara sendiri hingga kekhawatiran soal pelanggaran privasi skala besar. Bahkan ada yang menyebut ini sebagai versi nyata dari adegan film-film sci-fi seperti Mission Impossible atau Black Mirror.
Teknologi memang terus berkembang, tapi saat sebuah pesawat mata-mata bisa menyamar jadi serangga dan terbang masuk ke rumah orang tanpa ketahuan, batas antara inovasi dan ancaman mulai jadi sangat kabur. Meskipun bisa jadi alat pertahanan yang luar biasa, tapi jika digunakan untuk tujuan yang keliru, mikrodrone ini bisa membuka babak baru dalam dunia pengintaian global.
Apakah negara lain akan mengikuti langkah China? Atau justru mulai memperkuat pertahanan dari makhluk sekecil nyamuk? Satu hal yang pasti—di era sekarang, tidak semua yang berdengung di dekat telinga kita bisa dianggap remeh.
_____________
