Pemadaman yang melumpuhkan hampir seluruh aktivitas masyarakat itu sempat membuat kondisi darurat, khususnya di sektor usaha, layanan publik, dan rumah tangga. Namun, kini lampu-lampu kembali menyala, warung-warung kopi kembali beroperasi, dan stasiun pengisian daya ponsel pun penuh antrean.
PLTA Batang Merangin Jadi Penyelamat Sementara
Menurut GM PLN Rayon Kerinci-Sungai Penuh, Eko, pasokan listrik untuk saat ini diambil langsung dari PLTA Batang Merangin. Hal ini dilakukan sebagai solusi sementara hingga pembangunan tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang rusak selesai diperbaiki.
"Alhamdulillah, iya. Insya Allah pasokan listrik dari PLTA akan terus mengalir sampai pembangunan tower selesai. Jadi listrik saat ini sudah normal," ungkap Eko kepada media.
PLTA Batang Merangin sendiri dikelola oleh PT KMH, dan menjadi salah satu proyek energi terbarukan penting di wilayah Jambi. Dengan kapasitas yang cukup besar, PLTA ini mampu menjadi tumpuan dalam kondisi darurat seperti saat ini.
Warga Sambut Gembira Listrik Menyala Lagi
Kembalinya listrik membuat masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh bersyukur. Banyak warga yang menyatakan rasa lega dan bahagia karena aktivitas mereka kini bisa berjalan kembali seperti biasa. Mulai dari warung makan, toko kelontong, hingga usaha laundry dan percetakan yang sempat tutup total kini sudah mulai buka kembali.
"Alhamdulillah listrik sudah menyala. Tiga hari kemarin usaha saya benar-benar berhenti. Gak bisa ngapa-ngapain. Sekarang bisa mulai kerja lagi," ujar Ari, warga Kecamatan Air Hangat, Kerinci, saat ditemui tim media lokal.
Bahkan, di media sosial, sejumlah warga mengunggah foto rumah mereka yang kembali terang benderang, lengkap dengan caption ucapan syukur seperti #ListrikKembaliNormal dan #TerimaKasihPLTA.
Kondisi Krisis Sebelumnya
Sebelum suplai dari PLTA aktif, wilayah Kerinci dan Sungai Penuh sempat lumpuh akibat pemadaman listrik total sejak Sabtu (17/5/2025) malam. PLN sempat mencoba melakukan suplai bergilir, namun hasilnya tidak maksimal karena keterbatasan daya dan infrastruktur yang mengalami kerusakan.
Akibatnya, beberapa wilayah benar-benar tidak mendapat pasokan listrik selama lebih dari 72 jam. Layanan publik seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, dan sekolah pun terpaksa menggunakan genset, yang tentu saja memiliki keterbatasan durasi dan biaya operasional.
Koordinasi Cepat Pemerintah Daerah
Melihat krisis yang semakin parah, Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, segera menginisiasi pertemuan darurat pada Senin (19/5/2025). Rapat tersebut melibatkan Bupati Kerinci Monadi, pihak PLN, dan manajemen PLTA Batang Merangin. Dalam rapat tersebut dibahas solusi jangka pendek untuk mengatasi blackout hingga tower SUTET selesai diperbaiki.
Hasilnya cukup positif. PT KMH menyatakan siap menyalurkan listrik dari PLTA mereka ke jaringan PLN untuk menyuplai kebutuhan listrik warga Kerinci dan Sungai Penuh.
"Ini bukti bahwa sinergi antarpihak sangat penting. Alhamdulillah, kita dapat solusi dan masyarakat kini bisa menikmati listrik lagi," kata Wali Kota Alfin usai rapat.
Potensi Energi Terbarukan di Jambi
Insiden ini sekaligus membuka mata banyak pihak tentang pentingnya diversifikasi sumber energi. Keberadaan PLTA Batang Merangin, yang notabene adalah pembangkit energi terbarukan, terbukti bisa menjadi solusi nyata ketika pembangkit utama mengalami kendala.
Dengan potensi sungai-sungai besar seperti Batang Merangin, Kerinci sejatinya memiliki potensi besar di bidang energi terbarukan. Pemerintah daerah pun mulai mendorong lebih banyak investasi untuk pengembangan pembangkit bersih, termasuk PLTS dan PLTB.
Perbaikan Tower Masih Berlangsung
Sementara itu, pihak PLN memastikan bahwa perbaikan tower SUTET yang rusak masih terus dikebut. Diperkirakan pekerjaan akan selesai dalam waktu 5–7 hari ke depan, tergantung pada kondisi cuaca dan medan di lokasi. Selama proses tersebut, suplai listrik dari PLTA akan terus dimaksimalkan untuk menjaga kestabilan pasokan ke pelanggan.
PLN juga meminta masyarakat untuk tetap bijak menggunakan listrik, agar tidak terjadi kelebihan beban yang dapat menyebabkan gangguan baru.
Apresiasi untuk Semua Pihak
Warga Kerinci dan Sungai Penuh pun memberikan apresiasi besar terhadap semua pihak yang telah bekerja keras mengatasi krisis ini. Dari pemerintah daerah yang sigap, PLN yang terus berkoordinasi, hingga PT KMH yang bersedia mengalirkan listrik dari PLTA mereka.
"Saya sangat berterima kasih. Tiga hari tanpa listrik itu berat banget. Tapi sekarang sudah lega, anak-anak bisa belajar lagi, warung saya bisa buka," ujar Jumiati, warga Siulak.
_____________