Beberapa hari terakhir, jagat media sosial dihebohkan dengan tangkapan layar yang menunjukkan akun Instagram Wakil Presiden Republik Indonesia, @gibran_rakabuming, mengikuti sebuah akun mencurigakan bernama @xxxx_jaxxxx.game. Akun tersebut diduga menayangkan konten perjudian online atau lebih dikenal dengan "judol", yang belakangan ini marak beredar di media sosial.
Kabar ini tentu saja langsung menarik perhatian publik, mengingat nama besar Gibran yang saat ini menjabat sebagai orang nomor dua di Indonesia. Namun, seperti biasa, pihak Istana Negara tak tinggal diam dan langsung buka suara menanggapi kabar yang sempat membuat heboh warganet tersebut.
Pernyataan Resmi dari Istana Negara
Melalui Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden (BPMI Setwapres), Istana memberikan klarifikasi bahwa akun tersebut memang benar pernah diikuti oleh akun resmi Gibran. Namun, ada penjelasan penting di balik peristiwa itu. Menurut hasil penelusuran digital, akun @xxxx_jaxxxx.game awalnya bukan akun yang memuat konten judol. Akun tersebut telah eksis sejak November 2022 dan selama itu telah mengalami perubahan nama sebanyak tujuh kali.
"Riwayat perubahan nama tersebut mengindikasikan bahwa akun itu pada awalnya adalah akun biasa," tulis BPMI Setwapres dalam keterangan resminya pada Rabu (4/6). Artinya, akun tersebut awalnya tidak menampilkan konten perjudian dan mungkin hanya memuat konten hiburan biasa atau aktivitas gaming yang cukup umum di platform Instagram.
Perubahan Identitas Akun: Fenomena Umum di Media Sosial
Meskipun terlihat mencurigakan, sebenarnya perubahan identitas akun di media sosial bukanlah hal baru. Bahkan, praktik semacam ini sudah sering terjadi. Banyak akun yang awalnya tampak normal dan memiliki jumlah pengikut yang cukup, kemudian dijual, diretas, atau diubah fungsinya menjadi akun dengan konten ilegal seperti judol, penipuan, atau propaganda politik.
Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan jumlah pengikut yang sudah ada agar konten tersebut bisa lebih cepat viral. Para pelaku memanfaatkan algoritma media sosial yang cenderung memprioritaskan akun dengan engagement tinggi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika akun yang sebelumnya 'bersih' tiba-tiba berubah menjadi sarang promosi perjudian atau bisnis ilegal lainnya.
Gibran Mengikuti Sebelum Akun Berubah
Dalam penelusuran lebih lanjut oleh tim BPMI, dijelaskan bahwa akun @gibran_rakabuming sudah mengikuti akun tersebut jauh sebelum terjadinya perubahan nama maupun kontennya. Hal ini berarti bahwa Gibran tidak mengetahui bahwa akun itu akan berubah menjadi akun penyebar konten judol di masa depan.
Menariknya, bukan hanya Gibran yang sempat mengikuti akun tersebut. Terpantau beberapa tokoh publik lainnya juga mengikuti akun itu pada masa awalnya. Ini mengindikasikan bahwa akun tersebut dulunya memang terkesan seperti akun biasa atau bahkan mungkin populer di kalangan pengguna media sosial tertentu.
Tindakan Cepat Wakil Presiden
Begitu mengetahui bahwa akun tersebut kini berubah menjadi akun dengan konten yang merugikan masyarakat, pihak Gibran langsung bertindak cepat. Akun tersebut langsung di-unfollow oleh @gibran_rakabuming tanpa menunggu waktu lama. Ini merupakan langkah awal yang penting untuk menunjukkan bahwa akun resmi Wakil Presiden tidak mendukung atau berafiliasi dengan konten ilegal dalam bentuk apa pun.
Tak hanya itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial, akun tersebut juga telah dilaporkan secara resmi ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Harapannya, akun yang memuat konten perjudian ini bisa segera diblokir atau ditutup sehingga tidak menyebar lebih luas dan merusak generasi muda.
Kejahatan Digital yang Makin Canggih
Kejadian ini membuka mata kita bahwa kejahatan digital terus berevolusi. Modus baru seperti mengubah nama akun dan mengarahkan pengguna ke konten ilegal sangat sulit terdeteksi jika tidak disertai dengan kesadaran digital yang tinggi. Siapa sangka, akun yang awalnya terlihat aman dan bahkan diikuti tokoh publik bisa berubah drastis dalam waktu singkat.
Kejahatan digital seperti ini memang semakin sulit dilacak, apalagi jika pelaku beroperasi dari luar negeri atau menggunakan jaringan akun palsu untuk menyebarkan konten terlarang. Itulah mengapa penting bagi setiap pengguna media sosial, termasuk publik figur, untuk melakukan pengecekan rutin terhadap akun-akun yang mereka ikuti.
Pelajaran untuk Kita Semua
Kisah ini memberi pelajaran penting bagi masyarakat umum: berhati-hatilah saat menggunakan media sosial. Jangan sembarangan mengikuti akun, apalagi jika isi kontennya mulai berubah ke arah yang mencurigakan. Segera unfollow atau laporkan jika merasa tidak nyaman atau curiga terhadap isi sebuah akun. Edukasi tentang etika digital juga perlu terus disuarakan agar masyarakat makin cerdas dan waspada di ruang maya.
Bagi publik figur seperti Gibran, pengelolaan media sosial bisa jadi dilakukan oleh tim admin, bukan langsung oleh tokohnya. Tapi tetap saja, segala aktivitas digital melekat pada nama besar mereka. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak terseret dalam kontroversi yang bisa mencoreng reputasi.
Polemik akun Instagram yang diduga menayangkan konten judol dan diikuti oleh akun resmi Wakil Presiden Gibran Rakabuming akhirnya menemui titik terang. Klarifikasi dari pihak Istana telah menjelaskan bahwa hal ini adalah murni akibat perubahan identitas akun yang tidak terdeteksi sejak awal. Tindakan cepat Gibran untuk meng-unfollow dan melaporkan akun tersebut patut diapresiasi.
Di era digital seperti sekarang ini, perubahan identitas akun dan penyalahgunaan media sosial sudah menjadi tantangan nyata. Kita sebagai pengguna juga harus bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang belum jelas sumbernya. Jangan lupa, kebenaran sering kali memerlukan klarifikasi dari pihak resmi sebelum bisa disimpulkan secara utuh.
_____________