liputansembilan 
Kabar mengejutkan kembali mengguncang politik Indonesia ketika beredar isu bahwa Budi Arie Setiadi tidak lagi menjabat dalam kabinet. Hal ini mencuat setelah akun X @PartaiSocmed mengunggah pernyataan singkat, "Budi Arie out..", pada pukul 12:28 WIB, yang langsung menyulut spekulasi liar. Sebagai tokoh sentral yang menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, sekaligus Ketua Umum Projo, kabar tersebut memicu berbagai respons tajam dari publik. Sosok Budi Arie memang telah lama berada di orbit kekuasaan dan pernyataan ini memunculkan banyak pertanyaan tentang nasib dan arah karier politiknya ke depan.
Sebelumnya, Budi sempat menyampaikan loyalitasnya terhadap Presiden Prabowo Subianto. Dalam wawancara yang dimuat oleh detikcom pagi tadi, ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk mengikuti arahan Presiden, termasuk kemungkinan masuk ke Partai Gerindra. Namun, pernyataan dari @PartaiSocmed tampaknya menggugurkan semua pernyataan sebelumnya. Apakah ini akhir dari karier politiknya atau hanya manuver sesaat, masih menjadi misteri.
Di media sosial, reaksi datang dari berbagai arah. Akun @omgantengg61692 menyebutkan "keruntuhan JUDOL", sementara komentar dari @gagahulalah menyoroti sikap politik Budi dengan sarkasme pedas. Komentar lain dari @miftah0808 mengaitkan kabar ini dengan proyek besar Koperasi Merah Putih yang tengah digarap Setiadi. Koperasi ini diketahui memiliki peran strategis dalam pembangunan desa, menyediakan layanan simpan-pinjam dan klinik kesehatan berbasis komunitas, sebagaimana dilaporkan Kompas.id sehari sebelumnya. Tidak sedikit yang menilai bahwa pergantian mendadak ini erat kaitannya dengan pengaruh proyek besar dan distribusi anggaran negara.
Riwayat politik Budi Arie semakin memperkeruh situasi. Pada 2024, Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika, meski sempat terjerat kasus hukum. Penunjukan itu sempat mengundang kontroversi namun dinilai sebagai langkah taktis untuk menjaga dukungan politik. Dari sisi kekayaan, laporan KPK menunjukkan bahwa Setiadi memiliki aset sebesar Rp101 miliar. Jumlah kekayaan yang fantastis ini membuatnya kerap disorot, terlebih lagi setelah muncul dugaan ketidaksesuaian antara gaya hidup dan pendapatannya sebagai pejabat negara.
Muncul pertanyaan baru: apakah Budi tersingkir akibat konflik internal Partai Gerindra, tekanan hukum, atau pertimbangan elektabilitas? Netizen juga berspekulasi bahwa pengaruh Prabowo sebagai presiden kini lebih kuat dibanding era sebelumnya, sehingga figur-figur "warisan Jokowi" mulai tersisih. Seorang pengguna X bahkan menyebut kemungkinan Budi akan "lanjut ke Bareskrim", mengisyaratkan kemungkinan masalah hukum yang lebih serius di balik keluarnya dia dari pemerintahan. Namun sampai malam ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak istana maupun dari Budi Arie sendiri.
Bagi para pengamat politik, manuver ini bisa jadi bagian dari konsolidasi kekuasaan Prabowo untuk memperkuat barisan loyalis. Dengan Gerindra menguasai kursi presiden dan mayoritas parlemen, masuk akal bila strategi politik mengalami reposisi. Tokoh-tokoh lama bisa saja tergeser demi memberi ruang bagi pemain baru yang dianggap lebih kompatibel dengan agenda nasional yang digagas Prabowo. Terlebih lagi, transisi kepemimpinan yang sedang terjadi di Tiongkok, sebagaimana dilaporkan oleh The Economic Times, ikut membentuk spekulasi bahwa perubahan geopolitik bisa saja berimbas pada dinamika dalam negeri Indonesia.
Pada akhirnya, publik dibiarkan menebak-nebak. Apakah ini hanya gimik politik untuk menciptakan efek kejut? Atau memang benar Budi Arie telah didepak dari pemerintahan secara diam-diam? Di tengah kabut informasi yang belum jelas ini, masyarakat hanya bisa menunggu klarifikasi resmi dari pemerintah. Yang pasti, tagar "Budi Arie Out" telah menjadi trending topic, membuktikan bahwa pria kelahiran 1969 ini masih menyisakan pengaruh besar dalam percaturan politik nasional.
_____________
